Scoliosis ( berasal dari bahasa Yunani yang artinya bengkok) adalah suatu
deformitas (kelainan bentuk) tulang belakang. Pada kondisi normal, tulang belakang memiliki
lekuk alami yang halus pada leher dan punggung bagian atas dan bawah. Lekukan ini dapat
membantu tubuh menanggung beban dari gerakan tubuh dan gravitasi.
Tetapi beberapa orang memiliki kurva yang berbeda, apabila kurva tulang belakang seseorang dari
sisi ke sisi tidak lurus dan/atau memutar (mengalami rotasi) maka orang
tersebut dikatakan memiliki kondisi “Scoliosis” atau “Skoliosis”.
Tampilan X-Ray bagian depan atau belakang tubuh seseorang dengan
scoliosis akan terlihat
lebih mirip “S” atau “C” daripada garis lurus. Kurva ini bisa menyebabkan bahu
atau pinggang seseorang tampak tidak rata. Kurva yang masih kecil derajatnya
biasanya tidak mempengaruhi penampilan fisik ataupun kesehatan penderita.
Namun seiring dengan waktu, kurva bisa bertambah buruk dan
menyebabkan keluhan seperti sakit punggung, sakit pinggang, mudah lelah, nafas
pendek-pendek ,dll serta mempengaruhi penampilan seperti tonjolan di tulang belikat,
bahu
menjadi semakin
miring dan
pinggul tinggi sebelah. Kurva pada tulang belakang ini tidak bisa dikoreksi hanya
dengan belajar berdiri tegak, Scoliosis ini bisa dialami oleh siapa saja mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Sebagian
besar penyebab
Scoliosis dikategorikan idiopatik( idiopathic scoliosis)
yakni penyebab yang tidak diketahui. Ini
adalah jenis yang paling umum. Sekitar 80-85 % dari keseluruhan Scoliosis
Idiopatik berkembang selama remaja, 10-20% berkembang pada usia 3 sampai
10 tahun, dan hanya 1 % saja pada pasien yang lebih muda.
Anda tidak dapat menyebabkan scoliosis. Scoliosis tidak datang dari membawa ransel
berat, atau berpartisipasi dengan penuh semangat dalam olahraga, atau
postur tubuh yang buruk. Namun
semuanya itu dapat memperburuk kondisi scoliosis yang telah ada.
Klasifikasi Derajat Scoliosis
1. Scoliosis ringan : kurva kurang dari 20º.
2. Scoliosis sedang :
kurva 20º – 40º / 50º. Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.
3. Scoliosis berat : lebih dari
40º / 50º. Berkaitan dengan
rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif,
dan pada sudut lebih dari 60º – 70º terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan
menurunnya kondisi kesehatan.
Ada beberapa faktor terkait resiko progresivitas
lengkungan, diantaranya:
1. Perempuan lebih sering dibanding laki-laki
2. Semakin
besar lengkungan, semakin besar pula resiko progresivitas lengkungannya
3. Semakin
muda usia pasien, semakin besar resiko progresivitasnya
4. Tingkat Kematangan tulang
semakin rendah, semakin besar resiko progresivitasnya.
5. Pola lengkungan